Aku menunggu
entah mengapa tak kau putuskan ajalku
menyiksaku begitu perlahan
bukan aku menyerah, bukan aku pasrah
tapi aku tak sanggup membuat ku mengeluh
seringkali ku hina-Nya
saat dunia ini benar-benar mengucilku
namun langsung sadarku
dan bersujud
seringku mengangkat tangan ini
merunduk, menghayati, dan meyakini-Mu
berharap kau mendengar doaku
ku menunggu
namun tak ku temukan tanda itu
tanda kau perduli padaku
bagaikan patah hatiku
bagaikan ditoloak mentah cintaku
seringkali ku bertanya dan memohon
saat ku mulai pasrah dengan sembahyangku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar